Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut ilmu pengetahuan dan inovasi harus menjadi panglima di dalam perencanaan pembangunan Indonesia, untuk mencapai visi 2045 yakni menjadi negeri adil, makmur, dan sebagai salah satu pemimpin dunia. "Selama ini kita terbata bata mengejarnya," ujar Suharso dalam acara Kompas Talks, Selasa (16/2/2021). Menurut Suharso, untuk memperbaiki ekosistem pengetahuan dan inovasi, maka tiga langkah harus dijalankan semua pihak terkait.
Pertama, kata Suharso, perlu memastikan sejumlah strategi prioritas dalam cetak biru ekosistem pengetahuan dan inovasi ini bisa di akomodir, serta diwadahi dalam rencana kerja pemerintah. "Ini akan dilakukan seluruh jajaran pemerintah terkait, Bappenas sebagai clearing house akan mencoba mengawalnya," ujar Suharso. Langkah kedua yaitu memastikan cetak biru ekosistem tersebut, terintegrasi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan dimasukkan ke dalam UU Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025 2045.
"Ketiga, memastikan tersusunnya strategi monitoring dan evaluasi cetak biru dari ekosistem pengetahuan dan inovasi, yang memastikan proses diskusi multilateral berjalan dengan baik dan efektif," papar Suharso.